๐Abah๐,
Langkahmu yang dulu gempita
Langkahmu yang dulu gempita
Helaian uban tidak terkira
Tubuhmu yang kecil tidak mengenal lelah
Bertemankan bantuan sekotak tong biru
Itu kamu sang perwira
๐Abah๐,
Aku tahu, sebuah perjalanan kian menuju gerbang senja
Kau tetap pamer gelak tawa
menyimpan duka sengsara
Tubuhmu yang kecil tidak mengenal lelah
Bertemankan bantuan sekotak tong biru
Itu kamu sang perwira
๐Abah๐,
Aku tahu, sebuah perjalanan kian menuju gerbang senja
Kau tetap pamer gelak tawa
menyimpan duka sengsara
Untuk melihat aku tumbuh dewasa
Izinkan aku membiarkan kau bersandar
Izinkan aku membiarkan kau bersandar
Sehingga terasa kasih di dada
๐Abah๐,
๐Abah๐,
Biar pun masa silih berganti
Aku tetap sentiasa ada
Jauh di pelusuk aku cari
Demi tertawa bersama-sama
๐Abah๐,
๐Abah๐,
Seraut wajah Nan Senja
Kerutan di dahi jelas ternyata
Mengingatkan begitu banyak derita
Aku yang kini gelisah, menghitung setiap detik
Memandang mu meruntuh jiwa
Memandang mu meruntuh jiwa
Tanpa disedari air mata mengalir tersedu-sedu
Itulah tanda daku masih tidak bersedia
*Mohon semua doakan abah kembali sihat seperti sediakala๐๐๐
Hasil Nukilan,
๐Si Bunga Cinta ABAH๐
No comments:
Post a Comment